Kabupaten Kepulauan Anambas
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lambang Kabupaten Kepulauan Anambas Moto: Kayuh Serentak Langkah Sepijak |
|
{{{peta}}} Peta lokasi Kabupaten Kepulauan Anambas Koordinat: |
|
Provinsi | Kepulauan Riau |
Dasar hukum | UU No. 33 Tahun 2008 |
Ibu kota | Terempa |
Pemerintahan | |
- Bupati | Drs. Tengku Mukhtaruddin |
- Wakil Bupati | Abdul Haris |
- DAU | Rp. 233.124.880.000.-(2013)[1] |
Luas | 590,14 km2 |
Populasi | |
- Total | 41.341 jiwa (2007) |
- Kepadatan | 70,05 jiwa/km2 |
Demografi | |
Pembagian administratif | |
- Kecamatan | 7 |
- Kelurahan | 2 |
- Desa | 52 |
Simbol khas daerah | |
- Situs web | www.anambaskab.go.id/ |
Daftar isi
Sejarah
Sejarah pemerintahan Kabupaten Kepulauan Anambas tidak terlepas dari sejarah Kabupaten Kepulauan Riau (sekarang Kabupaten Bintan), yang hingga saat ini Kabupaten Kepulauan Riau juga telah dimekarkan menjadi 6 Kabupaten/Kota lainnya, yaitu :Kabupaten Kepulauan Anambas sendiri pada masa pemerintahan kolonial belanda pernah menjadi pusat kewedanaan yakni berpusat di Tarempa. Ketika itu, Tarempa adalah pusat pemerintahan di pulau tujuh termasuk wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas yang disebut district dan Jemaja wilayahnya disebut Onderdistrict dengan ibukota Letung. Berdasarkan Surat Keputusan Delegasi Republik Indonesia tanggal 18 Mei 1956, Provinsi Sumatera Tengah menggabungkan diri ke dalam Wilayah Republik Indonesia, dan Kepulauan Riau diberi status Daerah Otonomi Tingkat II yang dikepalai Bupati sebagai kepala daerah yang membawahi 4 Kewedanaan sebagai berikut:
- Kewedanaan Tanjungpinang, meliputi Bintan Selatan (termasuk Bintan Timur, Galang, Tanjungpinang Barat dan Tanjungpinang Timur).
- Kewedanaan Karimun, meliputi wilayahKecamatan Karimun, Kundur dan Moro.
- Kewedanaan Lingga, meliputi Lingga, Singkep dan Senayang.
- Kewedanaan Pulau Tujuh, meliputi Siantan, Jemaja, Midai, Serasan, Tambelan, Bungguran Barat dan Bungguran Timur.
Seiring dengan kewenangan otonomi daerah, Kabupaten Natuna kemudian melakukan pemekaran daerah kecamatan, yang hingga tahun 2008 menjadi 17 kecamatan dengan penambahan, Kecamatan Palmatak, Subi, Bungguran Utara, Pulau Laut, Pulau Tiga, Bunguran Timur Laut, Bunguran Tengah, Siantan Timur, Siantan Selatan, Jemaja Timur dan Siantan Tengah. Seiring dengan pemekaran kecamatan yang bertujuan untuk memperpendek rentang kendali, muncul aspirasi untuk menjadikan Gugusan Kepulauan Anambas sebagai daerah otonom tersendiri.
Melalui perjuangan yang cukup panjang baik di Pusat maupun di daerah, Kabupaten Kepulauan Anambas akhirnya terbentuk melalui Undang-Undang No. 33 Tahun 2008 tanggal 24 Juli 2008. Kabupaten Kepulauan Anambas terdiri dari 6 Kecamatan yaitu Kecamatan Siantan, Kecamatan Siantan Timur, Kecamatan Siantan Selatan, Kecamatan Palmatak, Kecamatan Jemaja dan Kecamatan Jemaja Timur. Ditambah dengan 1 Kecamatan yaitu Kecamatan Siantan Tengah yang dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Kabupaten Natuna Nomor 17 Tahun 2008 dengan cakupan wilayah administrasi Desa Air Asuk, Desa Air Sena dan Desa Teluk Siantan.
Pembagian Administratif
Kecamatan
Kabupaten Kepulauan Anambas berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Natuna yang terdiri atas cakupan wilayah:- Kecamatan Siantan.
- Kecamatan Palmatak.
- Kecamatan Siantan Timur.
- Kecamatan Siantan Tengah.
- Kecamatan Siantan Selatan.
- Kecamatan Jemaja Timur.
- Kecamatan Jemaja.
Batas wilayah
Kabupaten Kepulauan Anambas mempunyai batas-batas wilayah:- Sebelah utara berbatasan dengan Laut Tiongkok Selatan
- Sebelah timur berbatasan dengan Laut Natuna
- Sebelah selatan berbatasan dengan Kepulauan Tambelan
- Sebelah barat berbatasan dengan Laut Tiongkok Selatan
Referensi
- ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diakses tanggal 2013-02-15.
- https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kepulauan_Anambas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar